TEKNIK DASAR PENGAMBILAN GAMBAR VIDEO SHOOTING
A. Tahapan
Memaksimalkan Penggunaan Kamera Video
Kenali dan Pahami Kamera Video
Semua alat
yang akan digunakan harus benar – benar dikuasai supaya meminimalisasikan
kesalahan pengambilan gambar nantinya.
Rekaman Video yang Layak Dilihat dan Disimpan
Rekaman
video dikatakan layak untuk dilihat dan disimpan jika memenuhi 4 syarat : cukup
pencahayaan, fokus, stabil dan cukup durasi.
Rekaman Video yang Layak Dinikmati
Rekaman
video yang layak dinikmati harus memenuhi kaidah – kaidah sebagai
berikut:
- Balance,
Framing, Compositions : Horizontal Lines, Vertical Lines, Thirds
Ratio, Diagonal Lines, Triangle, Perspective, Looking Room, Walking Room,
Head Room, Golden Mean, Background, Foreground.
- Frame
Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close Up, Medium
Close Up, Medium Shot, Medium Long Song, Long Shot, Extreme Long Shot.
- Other
Types Of Shot : 2 Shot, 3 Shot, Group Shot, Over Shoulder Shot,
Establishing Shot.
- Camera
Movement : Panning ( Left, Right, Up, Down ), Tracking ( In, Out,
Follow, Revolve ), Truck ( Left, Right ), Zooming ( In, Out )
- Camera
Angle # 1 : Normal Angle, Low Angle, High Angle
- Camera
Angle # 2 : Objective Camera, Subjective Camera
- Shot By
Camera Positions : Face Shot, ¾ Shot, Profile Shot, Over Shoulder
Shot
- Shooting
Rules : Jump Cut, Crossing The Line, Continuity
Rekaman Video yang Selesai dan Layak Tonton
Sebuah karya
videografi yang selesai dan siap ditonton umumnya melewati tahap-tahap berikut
ini:
- Pra Produksi : Proses
perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan
khalayak sasaran yang dituju. Meliputi persiapan fasilitas dan teknik
produksi, mekanisme operasional dan desain kreatif (riset,
penulisan outline, skenario, storyboard, dsb.).
- Produksi : Proses
pengambilan gambar di lapangan (shooting).
- Pasca Produksi : Proses
penyuntingan di ruang editing, memadukan hasil rekaman video dengan
berbagai elemen audio visual lainnya.
- Presentasi : Menyajikan
hasil penyuntingan (editing) dalam format siap tonton (kaset, VCD, DVD,
dsb.)
- Distribusi :
Penyebarluasan karya videografi (screening, penjualan, broadcasting,
webcasting, dsb.).
B. Teknik Kamera : Pengambilan Gambar
Establingshing Shot (ES)
Pengambilan
gambar/shooting yang di ambil dari jarak yang sangat jauh atau dari “pandangan
mata burung”, biasanya untuk membangun pengetahuan dimana lokasi kejadian.
Long Shot (LS)
Shooting
dilakukan dari jarak jauh, tetapi tidak sejauh establish shot.digunakan untuk
penekanan terhadap lingkungan sekitar atau setting dalam scene.
Medium Shot (MS)
Shooting
untuk membuat frame actor. Biasanya dilakukan dari pinggang ke atas. Medium
shot (MS) bias digunakan untuk membuat focus terhadap 2 orang actor yang saling
berhadapan dan beinteraksi,missalnya: debat, berpelukan dan sebagainya.
Over Tehe Shoulder Shot (OS)
Shooting
Untuk mengambil gambar actor melalui pundak actor yang lain,digunakan ketika
para actor saling bertatapan muka satu sama lain.contoh salah satu actor
berbicara kepada actor yang lain sedangkan yang lain mendengarkan.
Close-Up (CU)
Shoting
diambil dari jarak dekat. Biasanya focus kepada wajah,digunakan untuk
memperlihatkan ekspresi wajah/mimic dari actor. Memperhatikan detail objek,atau
untuk mengarahkan audience pada suatu elemen yang dipentingkan.
C. Tips Merekam Video Dengan Sempurna
- Jika memungkinkan, selalu
pergunakanlah manual focus.
- Atur white
balance pada setiap perpindahan lokasi atau pergantian sumber
pencahayaan.
- Jika
melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor shooting),
posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga sumber pencahayaan
lainnya.
- Gunakan tripod atau alat bantu
lainnya.
- Dalam
kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang dan kendalikan
kamera video Anda sedemikian rupa agar hasil rekaman tetap stabil
(andaikan sebagai secangkir kopi panas).
- Gunakan zooming hanya
untuk menata komposisi ambilan gambar. Hindari penggunaannya pada saat
merekam (rolling), kecuali jika ada maksud untuk tujuan tertentu
atau memang disengaja karena hasil rekaman akan diproses lebih lanjut (editing).
- Shoot
to edit.
Pastikan untuk memproses lebih lanjut setiap hasil rekaman Anda (editing).
Untuk itu, rekaman video harus diciptakan dan dipersiapkan sedemikian rupa
agar siap untuk diproses lebih lanjut (variasi dan kelengkapan gambar,
durasi setiap shot, menghindari fasilitas kamera yang tidak
diperlukan, dsb.)
- Jaga
durasi setiap shot. Jangan terlalu panjang dan monoton (tanpa
variasi), namun juga jangan terlalu pendek. Minimal antara 8 hingga 10
detik. Tidak ada batas maksimal karena tergantung action yang
direkam. Namun sebaik sudah mulai merekam 3 hingga 5 detik sebelum action berlangsung.
Berikan durasi yang sama setelah action berlangsung.
- Jaga
setiap shot dalam kondisi steady tanpa
pergerakan kamera, setidaknya selama 10 detik. Jika suatu shot akan
berisi pergerakan kamera, berikan awalan dan akhiran dalam kondisisteady dengan
durasi setidaknya 3 hingga 5 detik.
`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar